Rabu, 02 November 2011

Gusti ALLAH sutradara paling ciamiik ! (versi betteraul.blogspot.com)


Benar memang kata mas @Saptuari (owner kedai digital), yang pernah menangin wirausaha muda mandiri ini. ALLAH memang telah memberikan scenario bagi tiap-tiap umatnya. Setiap episode kehidupan yang ALLAH rencanakan untuk kita, tidak pernah tidak memiliki hikmah yang terkandung didalamnya. Hanya mungkin kita saja yang jarang memikirkannya, jarang merenunginya, jarang mau memahami makna yang terkandung dari setiap kejadian dan peristiwa yang pernah kita alami selama ini.
kadang kita tidak sadar sesuatu telah dipersiapkan oleh Tuhan sampai kita tergagap-gagap menyadarinya..
(taken of saptuari.blogspot.com)

Yap, tidak dipungkiri memang hidup itu tidak selalu berjalan dengan linear. Pasti selalu saja ada jalan terjal, berbatu, menikung, dan belum lagi rintangan dan hambatan yang kita hadapi selama perjalanan itu. Dan untuk menghadapi semuanya itu, mau tidak mau (baca : HARUS !) kita butuh “Navigator” yang mampu membimbing dan menyelamatkan kita agar sampai tujuan. Siapa ?? Dialah ALLAH Tuhan Semesta Alam Yang Ar Rahman dan Ar Rahim..

Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur'an, sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah-robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk.
(QS. Al An’aam [6] ayat 116-117)
Malang, tahun 2008 (lupa tanggal dan bulannya)
 
Masa-masa SMA memang memiliki kisah dan cerita yang tidak pernah terlupakan olehku. Lagi-lagi ALLAH selalu memiliki alasan tersendiri dalam setiap episode kehidupanku. Keajaiban demi keajaiban selalu IA datangkan disaat yang tepat. Entah kenapa, setiap aku melewati masa-masa itu membuatku menangis tersadar akan semua kelemahanku yang secara logika, kecil kemungkinan orang sepertiku dapat melewati itu semua. Yap, tidak mungkin bagi manusia, tetapi SANGAT MUNGKIN bagi ALLAH.
Hehe,,inget-inget dulu waktu SMA, temen pernah Tanya,
“Lulus SMA mau kuliah dimana kamu ?”
“Nggak tau juga sih, yang jelas gak di Malang” Jawabku.
“Lho, kenapa ? Bukannya enak di Malang ?”
“Haha, bosen !! Masa dari balita di Malang terus ?!” Sahutku.
Hah, ternyata aku menelan perkataanku sendiri sekarang. ==”


Jadi begini, dulu saya gak kepikiran untuk ikut SNMPTN. Saya pengen ikut tes ke STAN, tapi sayang ALLAH nggak mentakdirkanku untuk kesana. Nggak tau kenapa, yang jelas saya sempet kecewa dan drop saat itu. Nangis dua hari dua malem. Alhamdulillah, masih ada almh. Ibu yang berhasil mensupportku untuk bangkit dari keterpurukan. Hehe,,lebayy…
Mencoba untuk recovery hati, saya putuskan untuk ngungsi ke rumah kakak untuk sementara waktu. Dapet seminggu disana, tiba-tiba dari pojokan pagar ada sepucuk surat. Penasaran, saya ambil dan saya buka surat itu. Saya baca. Ternyata, itu surat pemberitahuan bahwa saya diterima mendapatkan beasiswa di salah satu Universitas Negeri di Bandung sebagai calon mahasiswi jurusan Teknologi Informasi (TI). Percaya nggak percaya, dan memang sulit untuk dipercaya !!
Nggak pake lama, saya langsung sujud syukur detik itu juga.
“Alhamdulillah Ya ALLAH, Engkau telah memberikan pintu ke-2 untukku.” Kataku dalam hati.
Langsung saya memberitahukan kabar mengagetkan sekaligus menggembirakan ini kepada Bapak dan Ibu saya. Bapak menyetujui saya untuk melanjutkan pendidikan di Bandung, begitupun Ibu dan kakak saya. Tetapi satu hal yang masih mengganjal. Ya, tidak lain dan tidak bukan adalah……………………….ongkos berangkat kesana. OMG !!


Susah banget ya..mau kuliah ada saja hambatannya. Semalaman saya, Bapak dan kakak saya mengadakan diskusi serius tentang rencana kuliah saya ini. Panjang kali lebar sama dengan tinggi…yap, tinggi memang BIAYA KEHIDUPAN disana !! terbukti dari estimasi berapa “Rupiah” uang yang harus digelontorkan orangtua untuk kehidupan saya disana. Pasrah sudah saya…
“Ya, berpikir realistis saja..kamu tau sendiri penghasilan Bapak berapa,,itu belum untuk biaya pengobatan Ibu, belum juga untuk kebutuhan dirumah.” Kata Bapak.
“Mungkin mbak bisa bantu, tapi nggak banyak..” Sahut kakak saya.
“Oke, kalo masalah itu..aku bisa kok kuliah sambil kerja disana nanti.” Jawabku dengan yakin.
“Boleh-boleh saja kalo itu sudah niatan kamu.” Kata Bapak dan Kakak.

Beberapa hari kemudian

 
Sambil santai-santai minum teh, tiba-tiba saya dikagetkan dengan pertanyaan Ibu,
“Mm…bener to nduk kamu nanti serius mau kuliah disana ?” Tanya Ibu.
“Iya Bu..kenapa Bu ?” Tanyaku.
“Nggak papa, Ibu Cuma Tanya saja”
Melihat pertanyaan Ibu yang agak aneh dan mencurigakan, saya langsung Tanya Bapak.
“Pak, Ibu kenapa kok kelihatannya agak gelisah gitu ??” Tanyaku.
“Iya,,begini..sebenarnya Ibumu itu agak keberatan kalo kamu kuliah jauh…………………dst”
Ternyata, mmmmmmmm…Ibu saya keberatan melepaskan anaknya untuk kuliah di Bandung.
Alasannya adalah :
………Karena saya anak yang paling dekat dengan Ibu saya, beliau ingin ditemani saat masa-masa terakhirnya nanti…………
Yap, memang Ibu sudah mulai sakit-sakitan sejak saya duduk di kelas 2 SMA. Dan tidak bisa dipungkiri, Ibu yang penyakitnya semakin bertambah parah, sudah pasti membutuhkan perawatan anaknya. Hmm,,kalo sudah begini saya harus ngerem dulu ambisi saya untuk sedikit berpikir panjang ke langkah berikutnya.


Willing sacrifice ?? 


 
Tiga hari lagi saya harus “Goes to Paris van Java” , tapi saya masih dalam keadaan bimbang bin galau..
Berangkat.. nggak..
Berangkat.. nggak..
Berangkat.. nggak..
And finally………
Dengan ini keputusan saya ambil, melalui perenungan dan pemikiran yang cukup lama dan serius… Saya yang bertandatangan dibawah ini… Auliya Husna Sesari Mahanti….. Memutuskan untuk……..



>>> Tidak mengambil beasiswa tersebut <<<

Keputusan ini terdengar agak sedikit tidak masuk akal !! Yah, saya pikir kapan lagi bisa berbakti sama orangtua ?! Seorang IBU apalagi ! Dimana disaat orangtua kita sakit-sakitan dan sudah memasuki usia senja, mereka membutuhkan perawatan. Dan disaat seperti itu saya tidak mau kehilangan moment-moment tersebut. 

Rasulullah Saw. Bersabda yang artinya : sungguh kecewa, sungguh kecewa, sungguh kecewa (dan hina), siapa yang mendapatkan salah satu orangtuanya atau keduanya sampai usia lanjut, kemudian ia tidak dapat masuk surga (karena tidak dapat berbakti kepada mereka). (H.R.Muslim). 

Allah juga berfirman dalam surah A-Isra 
…dan berbuat baiklah kepada orang tuamu; mungkin di dalam perawatanmu itu mereka menjadi uzur karena tuanya, baik salah satu maupun keduanya dari orang tua tersebut…... 
Seandainya saya maju terus bersama egoku, sedangkan orangtua tidak ikhlas dan meridhoi saya, pasti ada saja hambatannya. Dan disana nanti studi saya bisa jadi nggak lancar. Yap, banyak sekali memang pertimbangan untuk berangkat kesana. Paling tidak, layaklah saya membatalkan beasiswa tersebut. 

Pintu dari ALLAH terbuka lagi… 


“Ikut SNMPTN yuk..!!” Ajak seorang teman. 
“Nggak ah, malezz..aku mau cari kerjaan aja.”  
Saya nggak ada sama sekali niatan untuk ikut SNMPTN. Pada saat itu saya berniat ngikut temen saya yang bekerja di pabrik. Ya, pabrik. Pada waktu yang berbeda, Ibu saya menyarankan saya untuk ikut tes SNMPTN juga. 
“Nduk, coba ikut SNMPTN yuk.. ” Kata Ibu. 
“Nggak ah Bu, mending saya kerja saja” Jawabku. 
“Apa salahnya kalo sekedar nyoba saja ?!” 
Setelah dipikir-pikir, akhirnya saya coba juga untuk ikut tes. Bisa dibayangkan, sudah nggak ada niat, nggak ada persiapan, ditambah rasa malas yang menggelayut-gelayut di seluruh anggota tubuh ini. Boro-boro belajar. Dengan seperti itu, kemungkinan untuk lolospun sangat kecil. Keajaiban itu datang lagi ! saya diterima di salah satu Universitas Negeri di Malang. Lokasinya di jalan Mayjen Haryono No.163 . Hehehe… 

Alhamdulillah…akan saya syukuri segala sesuatu yang ALLAH berikan. Agar IA berkenan menambah nikmat-nikmat setelah itu. 
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: 
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS. Ibrahim : 07) 
#Closing Statement : 
Percaya deh !! nggak usah pake “tapi..tapi”, “entar..entar”, “jangan..jangan”, “kalo..kalo”, “nanti..nanti” yang namanya berbakti sama orangtua itu tidak akan pernah berakhir dengan sia-sia. Apabila kita berhasil membuat mereka tersenyum, pastilah Yang Maha Membalas serta merta akan mengulurkan tangan-Nya untuk kita. Kuncinya satu--> Dapetin ridho mereka !!
Ibaratnya nih, ketika kita memiliki suatu impian, dan orangtua mendoakan serta meridhoi kita, maka impian itu akan semakin powerfull…semakin bersayap…menembus langit.. Trust it !! 


 


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Senin, 31 Oktober 2011

the most beautiful thing in my life

Satu kata terakhir dari almarhumah Ibunda tercintaku :
“Kamu nggak akan bisa hidup tanpa ALLAH”

Yap, jawaban dari pertanyaan sewaktu Ibu mulai sakit-sakitan :
“Bu,,aku nggak bisa hidup tanpa Ibu..selama ini Ibu lah yang menguatkan aku..”
*FYI --> sewaktu almarhumah masih ada, beliaulah yang mampu menguatkan dan meredam saya saat saya sering berdebat dan berantem dengan Ayah. Memang saya dan Ayah saya sama-sama memiliki sifat yang keras.
Ibu selalu berkata, “Batu kalo ketemu sama batu akan saling berbenturan”
“Harus ada yang mengalah salah satunya..”
Dulu saya agak benci sama Ayah saya. Tidak lain dan tidak bukan karena Ayah saya orang yang sangat keras kepada anaknya. Tapi, itu dulu..pemikiran saya yang masih sangat sempit saat remaja.
Ayah..yang jarang memanjakan saya,,
Ayah..yang jarang memberi pujian kepada saya,,
Ayah..yang jarang memberikan bantuan langsung kepada saya,,
Ayah..yang jarang memberikan apresiasi kepada saya,,
Ayah..yang selalu memaksa saya untuk selalu ikut karate waktu kecil
Ayah..yang selalu pelittt kasih uang,,
Ayah..yang jarang nurutin keinginan saya,,
Ayah..yang jarang senyum dihadapan saya,,
Ayah..yang sering marahin saya,,
Pokoknya liat Ayah horrooorrr banget saat itu !! sampai saya waktu remaja terobsesi jadi cowok (tomboy) gara-gara didikan Ayah yang keras.
But,,dari kerasnya seorang Ayah kepada saya, ternyata ada kelembutan hati dibalik semua sikapnya tadi. Dan itu baru saya sadari setelah saya dewasa.
Berikut alas an dari sikap-sikap Ayah diatas :
Ayah..yang jarang memanjakan saya,,--> ternyata Ayah bermaksud agar saya tidak terbiasa dengan kehidupan yang sempurna dan serba mudah.
Ayah..yang jarang memberi pujian kepada saya,,--> ternyata Ayah bermaksud agar saya tidak merasa puas dengan pujian atas apa yang saya raih pada saat itu
Ayah..yang jarang memberikan bantuan langsung kepada saya,,--> ternyata Ayah bermaksud untuk mengexplore kemampuan saya sendiri
Ayah..yang jarang memberikan apresiasi kepada saya,,--> ternyata Ayah bermaksud untuk menggembleng saya agar lebih mampu menghasilkan sesuatu yang lebih luaarrr biasa lagi
Ayah..yang selalu memaksa saya untuk selalu ikut karate waktu kecil,,--> ternyata Ayah bermaksud agar saya nggak gampang cengeng,,agar bermental baja,,mampu melindungi diri sendiri dan nggak tergantung sama orang lain
Ayah..yang selalu pelittt kasih uang,,--> Ayah bermaksud menekankan dan mengajarkan kepada saya tentang susahnya mencari uang
Ayah..yang jarang nurutin keinginan saya,,--> Ayah bermaksud menekankan kepada saya, bahwa suatu saat nanti apa yang akan menjadi keinginan saya belum tentu dapat terlaksana. Dan saya harus siap dengan itu semua. Beliau mengajarkan keppada saya untuk lebih realistis
Ayah..yang jarang senyum dihadapan saya,,--> Mm…yang ini saya nggak tau alasannya,,ampe sekarang juga masih jarang senyum..hhe,,
Ayah..yang sering marahin saya,, --> Haha,,kalo ini sih alasannya karena memang saya yang suka bandel ! :P
Intinya, Ibu dan Ayah adalah pendidik terbaik dalam hidup saya. Dengan karakter yang mereka miliki masing-masing, mereka memiliki cara tersendiri dalam mendidik anak-anaknya. Ibu, yang memang cenderung lebih mengayomi dan sikapnya yang lembut dan penuh kasih saying, bermaksud untuk membentuk anak-anaknya agar menjadi pribadi yang hidup dengan “ini”(sambil menunjuk hati) dan Ayah yang cenderung lebih keras tetapi bijaksana bermaksud untuk membentuk anak-anaknya agar menjadi pribadi yang hidup dengan “ini” (sambil menunjuk kepala).

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Dear my lovely Mom & Dad..

Terimakasih untuk Ibu…yang telah mengajariku arti dari KESABARAN,,
…yang telah mengajariku arti dari KETULUSAN,,
…yang telah mengajariku arti dari KERENDAHAN HATI,,
…yang telah mengajariku arti dari KETEGUHAN HATI diatas KEBENARAN,,
…yang telah mengajariku arti dari KEIKHLASAN,,
Terimakasih untuk Ibu…yang telah membimbingku untuk belajar menjadi MUSLIMAH yang BERHATI MULIA

Terimakasih untuk Ayah… yang telah mengajariku arti dari KEMANDIRIAN
… yang telah mengajariku arti dari KETEGARAN
… yang telah mengajariku arti dari KEOPTIMISAN
… yang telah membantuku untuk dapat berdiri TEGAK melihat KEHIDUPAN ini
Terimakasih untuk Ayah… yang telah mengajariku untuk menjadi KERANG MUTIARA bukan KERANG REBUS !! (taken of @JamilAzzaini)

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Sabtu, 04 Juni 2011

My cute nephew ;)



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Sabtu, 28 Mei 2011

Asperger: Gangguan Anak Antisosial

Autisme seakan-akan jadi momok menakutkan bagi banyak orang tua. Tidak heran, karena jumlah angka penderitanya di seluruh dunia terus meningkat, termasuk di Indonesia. Meskipun belum ada angka pasti yang menyebutkan penderita autis di Indonesia.
Nyatanya tidak hanya penderitanya saja yang bertambah, kini varian autisme juga semakin banyak diketahui. Sindrom asperger merupakan salah satu varian autisme yang lebih ringan dibandingkan kasus autisme klasik.
Gangguan Asperger berasal dari nama Hans Asperger, seorang dokter spesialis anak asal kota Wina, Austria. Pada tahun 1940, Asperger ialah orang pertama yang menggambarkan pola perilaku khusus pada pasien-pasiennya, terutama pasien laki-laki.
Asperger memperhatikan, meskipun anak laki-laki tersebut memiliki tingkat intelegensia yang normal serta kemampuan bahasa yang baik, namun mereka memiliki kekurangan dalam kemampuan bersosialisasi. Umumnya mereka tidak mampu berkomunikasi secara efektif serta kemampuan koordinasi yang kurang baik.
Sindrom asperger banyak disebut sebagai varian dari autisme yang lebih ringan. Para ahli mengatakan, pada penderita sindrom asperger memiliki kondisi struktural otak secara keseluruhan lebih baik dibandingkan pada penderita autisme.
Menurut Clinical Assistant Professor of Pediatrics Jefferson Medical College Philadelphia, Susan B. Stine, MD karakter dari anak-anak yang mengalami sindrom asperger ialah kurangnya kemampuan berinteraksi sosial, pola bicara yang tidak biasa dan tingkah laku khusus lainnya.
Kemudian, anak-anak dengan sindrom asperger biasanya sangat sulit untuk menampilkan ekspresi di wajahnya serta sulit untuk membaca bahasa tubuh pada orang lain.
“Mereka kemungkinan juga merasa nyaman dengan rutinitas tertentu yang harus dilakukan setiap hari serta sensitif terhadap stimulasi sensori tertentu, misalnya mereka akan tertanggu oleh nyala lampu redup yang mungkin tidak diperhatikan oleh orang lain. Bisa saja mereka menutup kuping agar tidak dapat mendengarkan suara di sekitarnya atau mereka mungkin lebih memilih pakaian dari bahan-bahan tertentu saja,” jelas Stine.
Selain itu, tambah Stine, ciri dari anak yang mengalami sindrom asperger adalah terlambatnya kemampuan motorik, ceroboh, minat yang terbatas dan perhatian berlebihan terhadap kegiatan tertentu.
Hal senada diungkapkan oleh dokter spesialis anak konsultan Neurologi, dr Hardiono D Pusponegoro, Sp.A(K). Dia memaparkan, sindroma asperger adalah gangguan perkembangan dengan gejala berupa gangguan dalam bersosialisasi, sulit menerima perubahan, suka melakukan hal yang sama berulang-ulang, serta terobsesi dan sibuk sendiri dengan aktivitas yang menarik perhatian.
“Umumnya, tingkat kecerdasan si kecil baik atau bahkan lebih tinggi dari anak normal. Selain itu, biasanya ia tidak mengalami keterlambatan bicara,” kata Hardiono.
Jika dilihat secara sekilas, lanjutnya, anak tersebut tidak berbeda dengan anak yang pintar dan kreatif. Hanya saja, anak tersebut biasanya memiliki satu minat tertentu saja untuk dikerjakannya.
Memang secara keseluruhan anak-anak yang mengalami gangguan sindrom asperger mampu melakukan kegiatan sehari-hari, namun terlihat sebagai pribadi yang kurang bersosialisasi sehingga sering dinilai sebagai pribadi eksentrik oleh orang lain.
Menurut Stine, jika penderita sindrom asperger beranjak dewasa, biasanya mereka akan merasa kesulitan untuk mengungkapkan empati kepada orang lain serta tetap kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain.
“Pada ahli mengatakan bahwa penderita sindrom asperger biasanya akan menetap seumur hidup. Namun, gejala tersebut dapat dikurangi dan diperbaiki dalam kurun waktu tertentu terutama deteksi dini sindrom asperger akan sangat membantu,” pungkasnya.
Gangguan sindrom asperger pada umumnya akan terus mengikuti perkembangan usia seseorang. Meski tidak membahayakan jiwa, namun gangguan itu bisa membuat anak takut berada di keramaian dan membuat anak depresi.
Ciri yang menonjol pada anak asperger adalah mereka tidak bisa membaca kode-kode atau ekspresi wajah seseorang. Karena ketidakmampuannya itu, anak asperger dijauhi teman-temannya.
“Biasanya mereka jadi anak yang antisosial, sulit berinteraksi dengan orang lain,” kata Hardiono.
Ketika anak asperger tidak mempunyai teman, lalu tidak tahu harus bersikap bagaimana untuk menghadapi sebuah situasi, dia akan merasa putus asa dan akhirnya depresi.
Sesuai dengan perkembangan otak, kalau kelainan itu diketahui lebih dini, maka bisa distimulasi atau diberi obat agar berkembang ke arah yang baik.
Namun, kalau sudah terlambat deteksinya, yaitu sudah berusia lima atau enam tahun, maka sulit penanganannya karena perkembangan otak sudah berhenti. Pada umur lima tahun, bagian otak yang disebut sinaps-sambungan antar saraf di mana bahan kimia serotonin bekerja-akan berhenti.
Kini teknik-teknik terapi sudah jauh lebih maju dan fasilitas sudah banyak. Hardiono menuturkan, salah satu terapi yang bisa dilakukan adalah dengan mengajak si anak bermain. Stimulasi ini diketahui memperbaiki sinaps dan meningkatkan kadar serotonin.
Menurut Hardiono, anak asperger masih bisa diterapi, terutama dalam hal kemampuan bersosialisasi. Pasalnya, kemampuan mereka bersosialisasi sangat kurang.
“Cara terapi yang paling baik adalah mengajarkan anak bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Terapi dalam bentuk peer group akan lebih baik lagi,” paparnya.
Anak asperger biasanya memiliki kecerdasan yang tinggi, maka orangtua akan dengan mudah mengajarkan emosi sosial. Misalnya, mengajarkan bagaimana harus bersikap jika menghadapi situasi tertentu.
R. Kaan Ozbayrak,MD, Assistant Professor of Psychiatry University of Massachusetts Medical School menambahkan, beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk membantu anak-anak penderita sindrom asperger. Terapi atau pengobatan yang dilakukan juga harus disesuaikan.
Secara umum Ozbayrak mengatakan, anak-anak penderita sindrom asperger akan banyak terbantu oleh orangtua yang memahami dan mampu membantunya. Kemudian, mereka juga membutuhkan pendidikan yang diperuntukan khusus bagi kebutuhannya. Selain itu, anak memerlukan latihan kemampuan untuk bersosialisasi serta terapi wicara.
“Terapi sensori integrasi juga dapat berguna bagi anak-anak yang masih kecil untuk meminimalisir kondisinya yang terlalu sensitif. Sementara itu, untuk anak-anak yang lebih tua dapat mendapatkan terapi kognitif atau psikoterapi,” papar Ozbayrak.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Lil boy _DeFa_

@Jatim Park..akhirnya Defa keturutan juga foto bareng spongebob..


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Jumat, 27 Mei 2011

Dapatkah Sindrom Asperger Merupakan Suatu Bentuk Skizofrenia?

Oleh Artikel Kedokteran

Hans Asperger pertama kali berpikir bahwa anak-anak yang mengidap Psikopati Autistik (istilah asli Asperger untuk Sindrom Asperger) memiliki kondisi yang dapat berkembang menjadi skizofrenia. Pemikiran ini muncul lebih dad 50 tahun silam, tetapi ketika itu, pengetahuan kita tentang skizofrenia sangatlah terbatas. Beberapa tanda negatif skizofrenia, seperti kurangnya pembicaraan dan gagasan-gagasan serta pendataran emosi, sangat serupa (Frith 1991).Namun, peluang pengidap Sindrom Asperger untuk berkembang menjadi skizofrenia lebih sedikit bila dibandingkan dengan individu lain. Sesungguhnya, Hans Asperger mengamati bahwa, dari 200 anak yang mengidap sindrom tersebut, hanya satu yang berkembang menjadi skizofrenia (Wolff 1995). Kajian-kajian terbaru tentang orang-orang dewasa pengidap Sindrom Asperger mengungkapkan bahwa, paling banyak, lima persen mengembangkan tanda-tanda skizofrenia (Tantam 1991; Wolff 1995).
Penulis mengamati, pasien-pasien dewasa yang dirujuk dad rumah sakit jiwa dengan diagnosis skizofrenia yang tidak khas, ketika diperiksa lebih teliti, ternyata memiliki catatan medic tentang perkembangan dan jenis kemampuan pengidap Sindrom Asperger dewasa. Dapatkah tanda-tanda yang muncul sekilas sama dengan skizofrenia, dan bagaimana Anda memberi tahu ketika penyakit skizofrenik yang sesungguhnya memang terjadi?
Beberapa orang dewasa pengidap Sindrom Asperger bisa saja memperlihatkan kemunduran kecakapan untuk sementara waktu, penarikan diri dari kehidupan sosial, ketiadaan perhatian pada kebersihan pribadi, dan keasyikan yang mendalam pada minat-minat mereka. Keadaan ini dapat ditafsirkan sebagai periode kemunduran yang mengawali tahap awal skizofrenia. Kendati terdapat perbedaan-perbedaan antara Sindrom Asperger dan skizofrenia, namun serangkaian kekeliruan sederhana dapat mengarah pada diagnosis yang keliru.
Sumber utama stres dalam kehidupan pengidap Sindrom Asperger adalah kontak sosial, dan peningkatan stres umumnya mengarah pada penyimpangan kecemasan serta depresi. Pengidap skizofrenia memiliki rentang faktor stres yang lebih luas, dan ketika stres berlebihan, mereka mengembangkan tanda-tanda nyata skizofrenia berupa halusinasi dan delusi.
Salah satu tanda skizofrenia adalah mengalami halusinasi pendengaran. Bila seorang pengidap Sindrom Asperger ditanyai oleh seorang psikiater, “Apakah Anda mendengar suara-suara?”, maka dia cenderung menjawab, “Ya.” Hal ini dikarenakan interpretasi literal mereka pada pertanyaan. Orang-orang tersebut tidak mengenali makna tersembunyi ketika pertanyaan ini diajukan oleh psikiater. Mungkin, pertanyaan lanjutannya, “Apakah Anda mendengar suara-suara orang yang tidak ada di sini?” Pertanyaan ini juga akan mendapat jawaban, “Ya.” Proses tanya jawab lebih jauh lagi akan menyingkapkan bahwa jawaban tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa para pengidap sindrom umumnya memang mampu mendengar orang-orang yang berbicara di ruang sebelah. Artinya, pengidap sindrom ini memiliki masalah kepekaan pendengaran dan bukan halusinasi, seperti yang dimiliki oleh pengidap skizofrenia.
Salah satu ciri Sindrom Asperger adalah sulit memahami pemikiran-pemikiran orang lain. Konsekuensinya, ciri itu, secara keliru, dapat dikaitkan dengan niat jahat. Padahal, kejadian tersebut kemungkinan memang betul-betul sekadar kecelakaan, namun ditafsirkan sebagai sesuatu yang merupakan sifatnya dan disengaja. Mungkin, pengidap Sindrom Asperger hanya mendengar selentingan tentang komentar-komentar yang bersifat menghina tentang kepribadian atau kemampuan sosial mereka. Hal ini kelak dapat menyebabkan dia sangat mencurigai orang lain pada tingkat yang mendekati paranoia. Namun, kondisi ini lebih disebabkan masalah mendapatkan ‘Teori Pikiran’ dan persepsi kehendak yang akurat daripada suatu distorsi realitas.
Pengidap Sindrom Asperger kemungkinan memiliki sifat yang tidak lazim pada kemampuan berbahasa. Sifat tersebut sekilas serupa dengan gangguan dalam berbicara dan berpikir yang diasosiasikan dengan skizofrenia. Orang-orang semacam itu kerap mengungkapkan pemikiran-pemikiran mereka, baik ketika bersama orang lain maupun ketika sendirian, misalnya ketika berada di kamar kecil atau kamar mandi. Mungkin, mereka memainkan kembali percakapan yang mereka ikuti sepanjang hari. Mereka juga memiliki kecenderungan untuk berbicara sebagai orang ketiga, yakni tidak menggunakan ‘saya’ sebagai kata ganti orang yang tepat namun merujuk diri mereka sendiri sebagai ‘ia’. Keadaan ini membuat monolog jadi betul-betul ganjil, terutama ketika ‘percakapan’ yang dituturkan kembali melibatkan emosi-emosi yang kuat. Ciri Sindrom Asperger lainnya adalah kematangan emosi yang tertunda. Karena itu, remaja-remaja yang lebih besar dan orang dewasa yang lebih muda dapat membangun keyakinan pada hal-hal supranatural, yang tampaknya tidak dewasa dan kekanak-kanakan. Penjelasan-penjelasan mereka untuk peristiwa-peristiwa bisa saja melibatkan keajaiban dan fantasi. Mereka memiliki kesulitan untuk memisahkan fakta dari fiksi.



Pustaka
Sindrom Asperger Oleh Tony Attwood


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Asperger’s Syndrome, Autis yang Cerdas

Secara medis Asperger’s syndrome dimaknai sebagai kelainan autisme ringan yang sudah menampakkan gejalanya sejak anak-anak ditandai dengan kesulitan untuk berinteraksi sosial, kemampuan motorik (ketrampilan) yang rendah yang dinamakan clumsiness, tetapi memiliki kemampuan otak ’khusus’ yang tidak dimiliki orang yang normal.
Di bidang komunikasi bahasa (verbal communication) anak dengan Asperger’s syndrome (AS) memperlihatkan ketidak-mampuan menangkap gaya bahasa sindiran (irony), metafora ( kiasan ) bahkan juga humor. Semua kata hanya dimaknainya secara kaku tanpa emosi. Manakala seorang anak AS berkata, maka pengucapannya hampir-hampir datar tanpa intonasi ( tanpa prosody) dan ada kecenderungan untuk menggunakan rangkaian kata-kata yang berlebihan (verbose).

Di bidang komunikasi non verbal, anak dengan AS, mempunyai ciri yang paling menonjol yaitu sedikit sekali menunjukkan rasa empati, pendiam dan penyendiri sehingga mengesankan angkuh dan sulit menyesuaikan diri. Karena sifatnya yang ’berbeda’ ini, dia sulit untuk menjalin pertemanan dan sering menjadi bahan cemoohan dari teman-temannya di sekolah.
Di bidang motorik, anak AS ini menunjukkan kekikukan (clumsiness) yang cukup menonjol, misalnya di dalam menggunakan sendok dan garpu, menangkap bola, mengikat tali sepatu, membuka tutup stoples, belajar mengendara sepeda, yang sudah bisa dilakukan dengan baik oleh anak-anak sebayanya. Gerak langkahnya pun (gait) terlihat aneh dan kaku. Penderita AS juga mempunyai kecenderungan mengalami kesulitan tidur dan memperlihatkan tanda-tanda alexithymia ( tidak mampu mengidentifikasi dan menggambarkan perasaan atau emosinya).
Meskipun digolongkan dalam kelainan autisme, anak-anak AS tidak sepenuhnya menarik diri dari pergaulan dengan orang-orang di sekitarnya. Dia bisa terlibat dalam perbincangan mengenai topik yang disukainya namun dengan cara penyampaian yang ’sepihak’ dan berpanjang-panjang (long winded), tanpa dia bisa merasakan bahwa lawan bicaranya sudah bosan atau tidak tertarik. Karenanya, sulit baginya untuk memahami bahwa orang yang sedang diajaknya berbicara itu sesungguhnya sedang membutuhkan privacy atau sedang terburu-buru untuk sesuatu keperluan dan harus memutuskan perbincangan. Karena minimnya rasa empati pada anak (dan juga orang dewasa) Asperger’s syndrome ini, maka dia sering mengucapkan kata-kata yang melukai perasaan orang tanpa dia merasa bersalah.
Kelainan ini pertama kali ditemukan oleh seorang dokter anak Austria Hans Aspesger pada empat orang anak di tahun 1944 dengan gejala-gejala yang disebutkan di atas. Namun penderita Asperger ini menunjukkan kemampuan otak yang tidak dimiliki oleh orang normal seperti dalam bidang matematika dan teknologi informatika. Oleh dokter Asperger mereka disebutnya dengan ’little professors’ dan di zaman sekarang mereka mendapat julukan ’Silicon Valley children’ karena kecanggihan mereka menguasai TI. Bidang yang menjadi minat mereka memang terasa ’nyentrik’ di mata orang normal misalnya soal astronomi, meteorologi, dinosaurus, dan hal-hal yang spesifik tehnis lainnya.
Di novel ’The Girl With The Dragon Tattoo’ yang kini menjadi bestseller di seluruh dunia dilukiskan seorang tokohnya, seorang gadis dengan kelainan Asperger ini. Gadis yang bernama Lisbeth Salander ini semenjak masa remajanya sudah terlibat dalam pelbagai masalah sosial (berkali-kali ditangkap polisi dan dimasukkan panti rehabilitasi) namun memiliki kemampuan TI sebagai hacker yang tanpa tandingannya. Dengan kepiawaian menjalin cerita, Stieg Larsson, si penulis fiksi ini berhasil menggiring pembacanya menikmati sebuah petualangan batin yang amat mendebarkan dan mengasyikkan. Fiksi yang ber-genre thriller ini dibuat dalam tiga seri (trilogi) masing-masing berjudul ’The Girl With The Dragon Tattoo’, The Girl Who Played With Fire’ dan ‘The Girl Who Kicked The Hornets’ Nest’. Konon bukunya sudah terjual sebanyak 20 juta kopi di seluruh dunia.
Aspesger’s syndrome memang kelainan yang belum begitu banyak dikenali orang bahkan sering keliru didiagnosa dengan kelainan jiwa lainnya. Dengan mendeteksi kelainan ini pada usia dini mungkin kita bisa membimbing tumbuh kembang sang anak dengan AS menjadi orang dewasa yang berguna dalam masyarakat.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Pengendalian diri menjadi sesuatu yang tidak absolut -

perjuangan tanpa henti untuk menguasai diri telah menguras seluruh tenagaku.



Aku selalu merasa lelah. Aku tidak pernah tidur pulas.

Aku menatap kejadian demi kejadian tanpa dapat ku-kuasai.

Aku telah melakukan sesuatu yang menakutkanku sendiri.

Jika aku bingung, marah atau lelah

maka semuanya menjadi kacau dan badanku mengambil alih kendali.


Puisi Daniel Woodhouse(seorang penyandang Sindrom Asperger) judul asli: My greatest fear is myself



Memandang kehampaan diri adalah sangat menakutkan.

Tanpa dapat mengacuhkan apa yang terjadi disekelilingku,

aku memeras tenaga untuk dapat mengambil alih penguasaan diri.



Aku menjadi takut akan apa yang kurasakan.

Emosiku membuatku tak berdaya dan mudah rapuh.

Ingin rasanya membiarkan semua ini terjadi dan berlalu begitu saja.

Sangat menyakitkan untuk melawan diri tanpa henti.

Aku ingin melepas lelah - aku ingin damai.


Puisi Daniel Woodhouse (seorang penyandang Sindrom Asperger ) judul asli: My greatest fear is myself

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer